Sayuran seledri sudah dikenal setiap orang terutama kaum hawa yang sering bergulat di dapur karena biasa ditambahkan pada masakan. Penggunaannya selain untuk campuran sop, atau ditumis sebagai bahan salad. Sayuran berdaun hijau ini mempunyai aroma wangi yang khas. Rasanya yang segar renyah dan enak dimakan mentah. Tanaman seledri yang memiliki bahasa latin Apium graveolens L. atau dalam bahasa Inggris Cellery ini dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun tinggi sampai ketinggian 900 m dpl. Penghasil terbanyak seledri di Indonesia terdapat di Brastagi, Sumatera Utara dan di Jawa Barat yang tersebar di Pacet, Pangalengan dan Cipanas yang berhawa sejuk.
Seledri merupakan salah satu jenis sayuran dan tergolong tanaman obat. Khasiat yang telah terekam dalam dunia tanaman obat, menyebutkan bahwa tiap bagian tanaman seledri memiliki khasiat dalam pencegahan atau pengobatan penyakit. Bagian daun seledri memiliki berkhasiat membantu menormalkan kadar asam urat dalam darah, mengurangi rasa sakit pada persendian akibat asam urat, melancarkan sirkulasi darah, menurunkan tekanan darah, menormalkan gula darah, menjaga kesehatan jantung, tulang, persendian, dan mengatasi infeksi saluran kencing serta menetralisir efek degeneratif dan radikal bebas. Bagian akar tanaman seledri dipercaya memiliki khasiat menurunkan tekanan darah tinggi, kolesterol darah tinggi, air seni mengandung lemak, kolik sedangkan bagian bijinya berkhasiat mencegah rematik, bronchitis, penyakit pada hati dan limpa, kolik, sakit perut setelah melahirkan.
Penelitian terakhir menyebutkan bahwa seledri memiliki khasiat mencegah dan mengobati kanker payudara. Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara. Jenis kanker ini paling umum diderita kaum wanita. Kaum pria pun dapat terserang kanker payudara, tetapi jumlahnya sangat kecil yaitu 1 di antara 1000 orang. Penyakit ini merupakan penyebab nomor satu kematian seorang wanita. Hormon estrogen merupakan salah satu penyebab kanker payudara. Hormon ini merupakan sekelompok senyawa steroid yang berfungsi terutama sebagai hormon seks wanita. Walaupun terdapat dalam tubuh pria maupun wanita, kandungannya jauh lebih tinggi dalam tubuh wanita usia subur. Hormon ini menyebabkan perkembangan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, seperti payudara.
Penelitian dari University of Missouri ini menemukan bahwa, zat apigenin yang ada di dalam seledri, dapat mempengaruhi hormon estrogen pada wanita untuk mencegah kanker payudara. Salman Hyder, seorang profesor ilmu biomedis, College of Veterinary Medicine dan Dalton Cardiovascular Research Center dari University of Missouri menyebutkan bahwa zat apigenin akan mempengaruhi progestin yang merupakan kontrasepsi hormonal.zat apigenin ini akan memperlambat perkembangan sel kanker payudara. Cara kerjanya yaitu akan menginduksi kematian sel dan menghambat sel-sel liar yang akan berkembang menjadi kanker payudara.
Penelitian ini juga telah diterbitkan dalam jurnal Hormones and Cancer. Percobaan dalam penelitian menggunakan tikus yang memiliki sel kanker payudara. Beberapa tikus diberikan semacam apigenin untuk progestin yang disebut dengan medroxyprogesterone acetate (MPA). Zat ini digunakan untuk terapi pengganti hormon. Hasilnya, mereka menemukan bahwa pertumbuhan sel kanker menurun dan ukuranya lebih kecil dibandingkan dengan tikus yang tidak diberikan apigenin atau MPA. Peneliti menyebutkan bahwa Tumor atau kanker akan berkembang ketika banyaknya nutrisi dari aliran darah yang member makan sel-sel kankr sehingga berkembang. Pada penelitian ini, pertumbuhan tumor menurun dikarenakan adanya aliran nutrisi yang lebih kecil pada pembuluh darah menuju sel perkembangan tumor.
Penggunaan seledri untuk terapi pencegahan atau pengobatan payudara bisa dikonsumsi mentah sebagai salad, dibuat jus atau untuk memudahkan pengkonsumsian, bisa dibuat kapsul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar